Bongkar Relevansi Ekonomi Islam dengan Sosio Kultur yang Harus diketahui Kader FoSSEI

0

 

Relevansi Ekonomi Islam dengan Sosio Kultur
Yang Harus diketahui Kader FoSSEI



FoSSEI Jawa Barat- Perkembangan ekonomi Islam tidak terlepas dari berbagai persoalan sosio kultur masyarakat dan dakwah dari kader FoSSEI.


Sebagai garda terdepan dalam dakwah ekonomi Islam, sudah sepatutnya kader FoSSEI mengetahui relevansi dari ekonomi Islam dengan sosio kultur masyarakat.


Relevansi ekonomi Islam dengan sosio kultur merupakan hal penting untuk perkembangan sistem ekonomi robbani, maka sudah menjadi kewajiban kader FoSSEI untuk membuka cakrawala pengetahuan ini.


Pada umumnya, sistem ekonomi bukan lahir dengan sendirinya, melainkan buah dari proses interaksi evolusioner komunitas masyarakat.


Sebagai contoh, sistem ekonomi liberal yang lahir pada pada abad ke-16 yang dipelopori oleh komunitas masyarakat berideologi liberal.


Selanjutnya, lahir pula sistem ekonomi Islam sosialis yang dipelopori oleh komunitas masyarakat untuk mencari alternatif dari ketimpangan sistem liberal.


Namun, ekonomi Islam tidak terlahir dari sebuah evolusi komunitas masyarakat tertentu.


Ekonomi Islam bersumber dari wahyu ilahi yang diturunkan kepada komunitas masyarakat diseluruh dunia, dengan misi membawa kemaslahatan.


Perlu dipahami dengan bijak, bahwa sistem ekonomi Islam hadir bukan untuk memberangus potensi-potensi kehidupan yang telah ada.


Namun, ekonomi Islam hadir untuk memberikan “renaisans”atau pencerahan kehidupan menuju shirotol mustaqim. 


Oleh karenanya, tidak serta-merta praktek ekonomi yang telah ada dieliminasi atau diganti dengan model murni Islam.


Menurut Abdullah Alwi Hasan, berbagai kontrak jual beli yang terjadi pada masa Rasullah merupakan hasil dari proses penyerapan tradisi.


Berbagai tradisi yang telah ada disesuai dengan wahyu baik Alquran maupun Assunah bahkan dikembangkan menjadi lebih maju.


Rasullah telah mengembangkan dan pengatur berbagai alat transaksi dan theory of cxchange and theory of venture. 


Maka demikian, kader FoSSEI harus mampu membuka cakrawala pemahaman masyarakat akan relevansi ekonomi Islam dengan sosio kultur.***



Posting Komentar

0Komentar
Posting Komentar (0)